Selasa, 04 November 2014

8 Realita Yang Harus Kamu Terima Jika Ingin Menjalani Hidup yang Lebih Bermakna


Tidak ada yang terlahir untuk langsung menjadi ahli dalam kehidupan. Kita semua harus mulai belajar dari nol. Kamu mungkin memiliki orang tua, guru, atau buku yang akan mengajarimu berbagai seni menjalani hidup. Tapi mereka tidak akan bisa menggantikanmu menjalani kehidupanmu sendiri. Maka sebaik apapun kamu mengikuti petunjuk mereka, kamu tidak akan pernah terhindar dari kesalahan.
Dari kesalahan itulah kamu justru bisa belajar untuk jadi lebih baik. Dari kesedihan dan penderitaanmulah, kamu baru bisa mengerti perasaan bahagia. Nah, kali ini Hipwee telah menghimpun 8 kenyataan-kenyataan pahit dalam hidup yang akan mengajarimu untuk jadi lebih baik.


1. Dalam Kehidupan, Ukuran Waktu ‘Selamanya’ Itu Tidaklah Ada

Ini mungkin merupakan kenyataan yang paling mendasar tapi paling sulit dimengerti. Tiap hari kita menyaksikan atau mendengar berita kematian di surat kabar atau televisi. Tapi seringkali kamu tidak akan benar-benar sadar akan keterbatasan waktu yang kamu miliki, sampai nyawamu sendiri terancam atau menyaksikan orang terdekatmu pergi dari dunia ini. Jika telah menerima kenyataan tersebut sepenuhnya, kamu akan mengerti pentingnya memanfaatkan tiap detik yang kita miliki dengan sebaik-baiknnya.
Gunakan keterbatasan tersebut untuk terus memacu diri untuk jadi lebih baik. Jangan menyesal di kemudian hari karena terlalu banyak waktu yang kamu sia-siakan. Ingatlah bahwa kamu hanya memiliki satu kehidupan untuk dijalani, jadi jalanilah sebaik mungkin.


2. Langkah Pertama Tidak Akan Pernah Menjadi Langkah Yang Mudah, Tapi Langkah Yang Wajib Diambil

Kamu bisa saja berhasil atau gagal menghadapi sebuah tantangan baru. Tetapi apapun hasilnya kamu akan tetap dapat belajar dari pengalaman tersebut. Namun lain halnya jika kamu bahkan tidak mengambil langkah pertama itu. Kamu tidak akan mengalami kegagalan atau merasakan kepedihan. Tetapi kamu juga tidak akan mendapatkan apa-apa. Bahkan mungkin kamu akan seringkali melihat ke belakang dan membayangkan apa yang akan terjadi seandainya kamu mengambil keputusan untuk memulai.
Maka dari itu tidak memulai atau mencoba adalah kemungkinan terburuk yang mungkin kamu ambil. Apalagi ketika keputusan itu sepenuhnya berada di tanganmu. Beranikanlah dirimu untuk mengambil langkah pertama walau dirundung rasa takut dan cemas. Karena hanya dengan langkah pertama itu kamu akan mengetahui sejauh mana kemampuan dirimu untuk menghadapi tantangan kehidupan.


3. Apa Yang Ada Di Pikiran Dapat Menjadi Sahabat Atau Musuh Terbesar Dalam Hidupmu

Pikiran manusia adalah hal yang sangat menakjubkan. Ada pepatah yang menyebutkan bahwa selama kamu dapat memimpikannya dalam pikiranmu, kamu pasti mampu mewujudkannya. Sejauh ini pepatah tersebut terbukti benar adanya. Bayangkan saja jika Wright bersaudara tidak memimpikan bagaimana manusia dapat terbang, mereka mungkin tidak akan menciptakan pesawat. Sebaliknya, jika dalam pikiranmu penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan tentang hal-hal yang bahkan belum terjadi, kamu tidak akan dapat melakukan apa-apa.
Itulah kenyataan hidup yang harus terima bahwa manusia seringkali hanya sejauh pemikirannya membawanya. Gunakanlah pemikiranmu sebagai motivasi bukan justru sebagai penghalang. Maka dari itu orang mengatakan bahwa kepercayaan diri adalah modal utamamu untuk meraih berbagai kesuksesan dalam hidup. Namun jika kamu sudah kalah bertarung dengan dirimu sendiri di dalam kepalamu, kamu tidak akan dapat menang melawan apapun yang harus kamu hadapi di dunia nyata.


4.  Kamu Tidak Mungkin Hidup Tanpa Mengambil Risiko Apapun

Sejak dimulai, hidupmu sendiri sudah merupakan serangkaian risiko yang saling bertautan. Keputusanmu untuk menghadapi atau menghiraukan risiko tersebutlah yang akan membedakan sejauh mana kamu dapat berkembang dalam kehidupanmu. Jadi semakin sering kamu menghindari risiko dan bersembunyi di zona amanmu, maka sebenarnya kamu juga semakin jauh dari segala pencapaian yang mungkin kamu raih dalam hidupmu.
Janganlah kamu takut mengambil risiko yang ada di depan matamu. Di balik setiap risiko pasti ada ganjarannya, baik berupa kesuksesan atau kegagalan dan yang pasti pembelajaran. Justru kamu harus mulai khawatir ketika kamu tidak lagi merasakan ketakutan itu. Mungkin itu tandanya kamu sudah terlalu lama bernaung di satu tempat. Padahal di dunia seluas ini masih banyak tempat yang bisa kamu jelajahi dan pencapaian yang bisa kamu raih.


5. Tidak Semua Hal Bisa Berjalan Sesuai Kehendakmu

Kamu tidak akan bisa mengontrol semua hal sesuai keinginanmu tiap saat. Bahkan sebenarnya jauh lebih banyak hal yang berada di luar kekuasaanmu. Sebagai manusia biasa, sesekali kamu pasti akan menemui kegagalan walaupun kamu telah berusaha sekuat tenaga. Tapi itulah kehidupan. Kita semua hanyalah sebutir pasir di hamparan gurun. Ada kekuatan yang jauh lebih besar dari kita semua. Menerima kenyataan tersebut adalah kunci pertama dalam meraih kebahagiaan.
Satu-satunya hal yang sepenuhnya berada dalam kendalimu adalah bagaimana kamu menghadapi hal-hal yang berada di luar kuasamu tersebut. Kamu hanya perlu berusaha sebaik mungkin dan meyakini bahwa semua akan jadi baik pada waktunya. Bisa jadi kegagalan yang kamu alami hari ini adalah belokan yang harus kamu ambil untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar di esok hari. Maka janganlah kamu terjembab dalam ketidakberdayaan yang sebenarnya dialami oleh semua manusia. Segeralah bangkit dan menyongsong segala kemungkinan hidup yang mungkin menantimu di depan.


6.  Ujian Terberat Hanya Akan Membawamu Ke Pencapaian Yang Lebih Tinggi

Tidak ada yang mudah dari kehidupan. Kehidupan juga tidak akan menjadi mudah seiring berjalannya waktu. Yang dapat terjadi adalah kamu akan menjadi semakin kuat sehingga kamu mampu menghadapi segala tantangan hidup dengan lebih baik. Maka janganlah berharap untuk selalu mendapatkan kemudahan dalam hidup. Dengan berharap demikian, kamu justru akan lebih sering merasakan kekecewaan.
Janganlah kamu menyerah karena merasa kesulitan. Justru anggaplah kesulitan tersebut sebagai indikasi bahwa ada kebahagiaan yang semakin besar menantimu di depan. Mak selalu siapkanlah dirimu untuk menghadapi cobaan terberat yang pernah kamu hadapi. Lalu pusatkanlah seluruh fokus dan tenagamu untuk mengatasinya. Niscaya kamu akan mendapatkan imbalan yang setimpal dengan usahamu.


7. Kamu Tidak Terlahir Untuk Mampu Membahagiakan Semua Orang

Kenyataan hidup lain yang perlu kamu pahami adalah bahwa kamu tidak bisa membahagiakan semua orang. Tidak ada satu orang pun yang bisa. Setiap orang memiliki kehidupan masing-masing untuk dijalani. Jika terlalu sibuk memikirkan pendapat dan ekspektasi yang dimiliki orang lain terhadap kehidupanmu, kamu akan kehilangan waktu berharga untuk benar-benar mencari kebahagiaanmu.
Tidak semua orang dapat memahami atau mendukung jalan yang nantinya kamu pilih menuju kebahagiaanmu. Nantinya akan ada juga orang yang memilih meninggalkanmu. Itu adalah hal wajar yang terjadi dalam kehidupan yang diisi oleh berbagai kepribadian dan pemikiran. Maka dari itu kamu harus paham jika kamu adalah orang terpenting dalam kehidupanmu sebagaimana orang lain dalam kehidupannya masing-masing.


8. Kesedihan Adalah Bagian Tak Terpisahkan Dari Jalan Menuju Bahagia

Kebahagiaan yang sesungguhnya bukan berarti kamu tidak akan merasakan kesedihan. Tapi justru menerima bahwa keduanya adalah dua sisi koin yang akan silih berganti mengisi kehidupanmu. Seberapa lama kamu bersedih atau berbahagialah yang dapat kamu upayakan. Jadi janganlah kamu terperangkap dalam kesedihanmu terlampau lama. Segeralah cari kebahagiaan dari setiap kesedihan yang kamu alami.
Walaupun saat ini kamu sedang dirundung kesedihan yang tampaknya tidak berujung. Yakinlah bahwa suatu saat di suatu tempat akan selalu ada kebahagiaan yang muncul jika kamu terus berusaha. Kesedihan hanya akan dapat menjadi hambatan yang terus membuatmu terus terjebak atau pelajaran yang akan membuatmu maju. Untungnya, semua itu ada di tanganmu. Jadi mulai saat ini buatlah keputusan untuk terus mengejar kebahagiaan walaupun tampaknya mustahil.

Apakah kamu juga sudah merasakan realita kehidupan yang di permukaan tampaknya sangat getir ini? Jangan khawatir! Terimalah kenyataan-kenyataan hidup ini dengan lapang dada. Temukanlah hikmah di setiap kepahitan hidupmu. Percayalah bahwa hanya dengan begitu, kamu akan lebih dekat dengan kebahagiaanmu.

#Sumber : http://www.hipwee.com/inspirasi/8-realita-yang-harus-kamu-terima-jika-ingin-menjalani-hidup-yang-lebih-bermakna/

25 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Hari Ini, Demi Hidup yang Lebih Baik 10 Tahun Lagi


Hidup adalah proses belajar yang tidak ada habisnya. Dalam setiap momen kehidupan kamu akan dikejutkan oleh pelajaran yang bisa kamu ambil darinya. Tapi tidak jarang juga kamu akan terkaget-kaget menghadapi berbagai permasalahan yang tidak terkira.
Saat menghadapi masalah, pernah nggak sih kamu berharap sudah tahu harus melakukan apa sebelumnya? Pernah nggak sih kamu menyesal karena baru mendapatkan kebijaksanaan yang diperlukan setelah masalah yang membuatmu galau usai? Ini nih hal yang akan membuat hidupmu lebih baik, jika saja kamu ketahui 10 tahun lebih awal.


1. Hidup yang Tertata Adalah Hidup yang Dimulai Dari Rencana

Semboyan go with the flow tidak akan membuat hidupmu bergerak ke arah yang lebih baik. Sesantai apapun kamu, hidup harus tetap punya tujuan yang ingin dicapai. Salah satu langkah awal mencapai kesuksesan adalah dengan merencanakan hidupmu.
Kamu nggak bisa cuma bangun-kuliah-main-pacaran kemudian berharap jadi pribadi yang berhasil. Dari awal kamu harus menetapkan mimpi yang ingin kamu raih, usaha apa yang bisa kamu lakukan untuk mencapainya, mengondisikan hidupmu sedemikian rupa agar impian itu semakin dekat.


2. Namun, Hidup Selalu Penuh Kejutan. Ada “Plot-Twist” Yang Membuat Keinginanmu Tidak Tercapai

Hidup punya selera humor unik yang bisa memutar-balikkan semua rencana yang sudah kamu susun rapi. Ibaratnya nih, kamu udah siap perang di laut — eeeh malah dihadang via darat. Selalu ada kejutan yang membuat persiapanmu terasa tidak berguna.
Senewen dan kesal karena seluruh usahamu sia-sia adalah hal yang wajar dalam hidup. Tapi suatu hari semua hal yang kamu lakukan tetap akan bermanfaat di kesempatan lain. Kamu hanya perlu bersabar.


3. Satu-Satunya Orang yang Bisa Kamu Andalkan Setiap Saat Adalah Dirimu Sendiri

Saat jatuh atau gagal, kamu tidak bisa mengandalkan siapapun selain dirimu sendiri. Dorongan dari orang-orang tersayang akan membuatmu mampu berdiri. Tapi kamu tidak akan mampu berjalan kalau tidak punya semangat untuk keluar dari kesulitan.
Semua permasalahan yang kamu hadapi akan membuatmu sadar, terus-terusan mengharapkan bantuan dari orang tidak akan membuatmu berkembang. Kamu akan mulai menguatkan diri untuk menghadapi berbagai masalah dengan berani.


4. Melarikan Diri Dari Masalah Hanya Akan Membuat Problemmu Makin Parah

Masalah akan selamanya jadi masalah jika tidak kamu dihadapi. Sekuat apapun kamu sembunyi, dia akan menemukan jalan untuk muncul lagi di depan mukamu. Kamu akan merasa tidak nyaman, malas memulai usaha mengurai benang yang sudah kusut.
Tapi saat masalah itu sudah berani kamu hadapi, semuanya akan terasa lebih ringan kok. Giliranmu bertanya-tanya dan menyesal sendiri. Kalau dihadapin aja bisa selesai, kenapa kemarin kamu repot-repot menghindar terus ya?


5. Berhenti Mengutuk Masalah, Hidup Memang Tak Selalu Baik-Baik Saja

Ada kalanya kamu akan merasa dipercundangi oleh hidup. Sepertinya kamu udah berusaha sebaik mungkin, tapi kok ya masih saja tersangkut masalah. Seiring berjalannya waktu kamu akan paham bahwa hidup selalu terdiri dari 2 bagian: manis dan pahit. Keduanya akan menyapamu secara bergantian.
Ketika hidup sedang tidak baik-baik saja kamu hanya harus terus menjalaninya sebaik mungkin. Mengutuk masalah hanya akan membuatnya terasa makin berat. Kamu akan belajar banyak tentang bagaimana caranya berdamai dengan hal yang membuatmu tidak nyaman.
Membuat yang tidak baik-baik saja jadi bisa diterima.


6. Kamu Tidak Terlahir Dengan Kemampuan Untuk Menyenangkan Semua Orang

Sebaik apapun kamu, tetap akan ada orang yang tidak suka padamu. Kamu cuma punya 2 pilihan: fokus pada apa yang sedang kamu lakukan, atau memikirkan pendapat mereka yang penuh celaan. Menyadari keberadaan mereka yang secara gamblang menunjukkan penolakan akan membuatmu tidak nyaman.
Kamu akan berusaha mengubah cara pandang mereka padamu. Menyesuaikan perilaku dengan hal yang mereka mau. Tapi pada akhirnya kamu akan tahu, sebagai manusia biasa kamu tidak punya kemampuan untuk membuat semua orang sepakat dengan pilihan hidupmu.
Kesadaran itu akan membuatmu meletakkan pendapat negatif di sisi hidup yang sulit dijangkau. Energimu sudah habis untuk mengejar impian. Kamu malas kalau harus bersusah payah mengambil hati mereka yang selamanya tidak akan bisa sejalan.


7. Satu Kebohongan Pasti Mengantarkanmu Ke Tumpukan Kebohongan yang Lain

Menutupi kesalahan dan kekuranganmu dengan kebohongan tidak akan menyelesaikan masalah. Sesaat semua akan berjalan baik-baik saja, tapi ketika kebohonganmu mulai terkuak perlahan hidupmu akan hancur. Kepercayaan adalah hal nomor 2 tersulit untuk didapatkan kembali, setelah iman.
Berbohong tidak hanya menghancurkan dirimu, tapi juga menyakiti orang-orang yang kamu sayangi. Lubang yang ditimbulkan oleh kebohongan tidak akan mudah tertutup oleh perhatian dan kebaikan. Seandainya kamu tahu lebih awal kalau berbohong itu seperti bunuh diri……


8. Pertemanan Itu Seperti Cinta. Ia Butuh Diusahakan Agar Bisa Bertahan

Teman akan berubah jadi spesies langka. Jika dulu kalian selalu menghabiskan waktu bersama, semakin dewasa kesibukan dan tanggung jawab membuat kalian larut dalam rutinitas. Kehilangan jejak teman yang dulunya dekat jadi hal yang biasa terjadi.
Seandainya kamu tahu dari awal, bahwa ikatan pertemanan juga butuh diperjuangkan agar bisa bertahan. Kalian perlu meluangkan waktu untuk saling berkirim kabar, menyempatkan diri berkumpul ditengah kesibukan. Hubungan pertemanan yang tidak diusahakan perlahan akan hilang dan dilupakan.


9. Kamu Selalu Punya 2 Pilihan: Mengeluhkan Masalah, Atau Menghadapinya Dengan Gagah Berani

Keluhan adalah tanda tidak dewasanya kamu dalam menghadapi masalah. Terus-terusan menceritakan beratnya hidupmu pada orang lain tidak akan membuatnya lebih ringan. Di satu masa kamu akan getol menceritakan semua hal yang salah dalam hidupmu pada dunia.
Lewat media sosial, lewat curhatan di blog sampai bercerita langsung ke teman-teman.
Tapi seiring waktu kamu akan sadar bahwa sekeras apapun kamu mengeluh, masalah tidak akan menjauh. Mengeluarkan keluh dari mulut malah membuat masalah terasa lebih berat dan terlihat lebih nyata. Keluhan justru makin membuatmu lemah.


10. Kamu Tak Akan Bisa Bugar dan Langsing Tanpa Usaha Selamanya. Mulai Hari Ini, Sisihkan Waktu Untuk Berolahraga

Tubuhmu akan berontak kalau tidak dijaga dengan baik. Masa-masa bisa makan bebas tapi tetap punya badan bagus akan lewat dengan cepat kalau kamu tidak berusaha untuk mempertahankan bentuk tubuhmu.
Ternyata olah raga itu penting banget, memilih makanan sehat juga tidak bisa dilupakan begitu saja. Kamu akan sadar kalau bentuk tubuh dan kesehatan tidak bisa didapatkan dengan mudah. Perlu perjuangan keras untuk tetap berada di penampilan terbaikmu.
Penampilan oke yang didapat dari keringat dan kerja keras hanya boleh kamu bagi dengan seseorang yang benar-benar menghargaimu.


11. Berdandan dan Tampil Cantik Tak Perlu Membuatmu Takut Dicap Tidak Punya Otak

Stigma bahwa mereka yang menjaga penampilan pasti bodoh itu 100% tidak benar. Berdandan dan memperhatikan penampilan luar bukan berarti otakmu kosong. Justru hal ini menunjukkan kalau kamu cukup sayang pada dirimu sendiri dan ingin menghargai apa yang sudah kamu miliki.
Mereka yang nyinyir karena kamu terlihat awesome, fabulous  dan pintar disaat bersamaan biasanya cuma iri aja sama kamu. Jadi cuekin aja omongan mereka.


12. Cinta yang Baik Seharusnya Membuat Hidupmu Lebih Ringan. Bukan Memberatkan

Dalam beberapa episode hidup kamu akan dihadapkan pada jenis cinta yang membuat hidupmu makin rumit. Drama, pertengkaran, kecemburuan — semuanya memakan waktumu. Menghabiskan energi, membuatmu terdistraksi dari fokus hidup dan impian yang sedang kamu perjuangkan.
Kamu akan mengira bahwa konflik macam itu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari cinta. Perasaan yang kuat layak kamu perjuangkan, tidak peduli drama macam apa yang menghadang di depan. Hingga akhirnya kamu lelah, menyerah.
Dari pengalaman ini matamu akan terbuka. Cinta sepatutnya tidak membuatmu terbebani. Kasih tulus yang tertakdirkan untukmu justru akan memuluskan hidup. Ketika terlalu banyak masalah dalam sebuah hubungan, bisa jadi kamu dan dia memang tidak digariskan bersisian.


13. Kesendirian ternyata lebih terasa melegakan dibanding pendampingan semu yang menyakitkan

Hubungan romantis bisa jadi bahan bakarmu untuk melesat maju, tapi juga bisa jadi pisau yang secara misterius menusukmu dari belakang. Kamu akan keras kepala menancapkan kakimu di tanah nyaman sebuah ikatan yang sudah lama terjalin.
Enggan mengakui kalau sudah tidak ada yang harus diperjuangkan lagi.
Bertahan dalam sebuah hubungan yang tidak sehat secara perlahan akan menggerogoti dirimu sendiri. Tanpa sadar kamu bertansformasi jadi orang yang pahit, merasa kalau cinta hanya akan menciptakan sakit. Anehnya, keputusanmu untuk keluar dari hubungan itu justru memberimu rasa bebas. Lepas.
Pernah menghadapi hubungan cinta yang tidak sehat jadi refleksi untukmu. Kesendirian ternyata lebih terasa melegakan dibanding pendampingan semu yang menyakitkan. Menghadapi dunia diatas kaki sendiri ternyata tidak semenakutkan yang selama ini kamu bayangkan.


14. Mengikhlaskan Rasa Sakit, Berdamai Dengan Kekecewaan Adalah Satu-Satunya Jalan Agar Kamu Bisa Menjalani Hidup Dengan Tenang

Akan selalu ada orang yang membuatmu sakit hati. Dunia tidak akan selamanya berpihak pada kebahagiaanmu. Bahkan teman yang selama ini kamu percaya bisa berbalik jadi musuhmu. Kamu akan mengalami rasa geram yang teramat sangat. Marah, dendam, seakan tidak bisa memaafkan.
Kamu berjanji pada diri sendiri, tidak akan pernah memaafkannya. Seumur hidup kesalahan itu tidak akan sedikitpun dilupakan. Tapi apakah keinginan untuk balas dendam itu akan membuat hidupmu terasa ringan? Apakah semua sepadan?
Jawabnya, tidak. Mengikhlaskan rasa sakit, berdamai dengan kekecewaan adalah satu-satunya jalan agar kamu bisa menjalani hidup dengan tenang. Menyimpan amarah dan kesal di dada itu tidak jauh berbeda dari menebar racun di dalam tubuhmu. Sesaat kamu akan merasa baik-baik saja, tapi ia pelan-pelan menemukan jalan untuk membunuhmu.


15. Cinta Ternyata Tidak Sedangkal Hubungan Romantis Antara Dua Orang yang Sedang Dimabuk Asmara. Cinta Bisa Datang Dari Mana Saja

Cinta ternyata tidak sedangkal hubungan romantis antara dua orang yang dimabuk asmara. Setelah bebas dari cinta yang membuatmu terpuruk, kamu akan sepakat bahwa cinta bisa kamu dapatkan dimana saja.
Rasa nyaman dari pelukan di ujung hari yang melelahkan akan digantikan dengan canda tawa bersama keluarga. Tempat berbagi cerita yang dulu sempat diambil perannya oleh satu orang saja kini diisi oleh sahabat-sahabatmu yang selalu ada. Dan semua itu, tetap membuat hatimu hangat.
Kamu tidak butuh orang lain untuk merasakan cinta. Yang kamu butuhkan hanya mata yang mampu terbuka lebih lebar, untuk mengapresiasi semuanya.


16. Satu-Satunya Jalan Untuk Membuka Diri Pada Kebaikan, Adalah Dengan Melepaskan

Melepaskan seseorang atau sesuatu yang sangat kamu cintai akan terasa berat. Terlebih jika perpisahan itu tidak datang dari keinginanmu sendiri. Kamu akan jadi pribadi keras kepala, enggan mengeluarkan diri dari kenangan indah selama ini. Meskipun kamu tahu, kisah itu tidak akan mungkin terulang lagi.
Proses melepaskan ternyata tidak semudah yang kamu bayangkan. Kenangan bukanlah musuh utama, bukan pula rasa rindu. Dirimulah yang jadi sekutu jahat yang bisa menghancurkan perjuanganmu sendiri. Dalam proses melepaskan, kamu akan banyak berbincang dengan diri sendiri.
Jadi pendengar yang baik atas kata hati.
Hingga tiba saatnya hal yang lebih baik menghampirimu. Kamu akan melupakan luka dan sakit yang pernah kamu rasakan. Kini kamu sepenuhnya tahu, kebaikan tidak akan pernah datang pada dia yang enggan menatap masa depan.
Rela melepaskan, jadi kunci baik bagi sebuah perjalanan baru yang diharapkan memberimu kebaikan.


17. Sebaik-Baik Pekerjaan Adalah Pekerjaan yang Tak Hanya Menghidupi. Namun Juga Membuatmu “Hidup”

Akan ada titik dimana kamu menyetarakan kesuksesan dengan jumlah materi yang bisa kamu masukkan ke kantung. Harga diri seakan ditentukan oleh jenis pekerjaan apa yang kamu punya, mentereng atau tidaknya titel yang bisa kamu dapat. Kepuasan hati akan kamu singkirkan sementara waktu.
Ketika kamu bangun pagi dan merasa enggan memulai hari, barulah kamu akan tahu. Hati tidak pernah bisa dibohongi. Setiap manusia memiliki panggilannya sendiri. Dan pekerjaan yang sedang kamu lakoni sekarang bukanlah panggilanmu.
Melepaskan kenyamanan yang sudah kamu miliki terasa lebih masuk akal dibanding terus bertahan pada pekerjaan yang hanya bisa mencukupi kebutuhan hidupmu. Kamu akan mulai getol mencari apa yang paling kamu mau.
Hidup ternyata terlalu singkat jika hanya digunakan untuk mengumpulkan pundi-pundi dan mengejar gengsi.


18. Gaya Hidup Akan Mengikuti Pencapaian. Jangan Pelit Mengeluarkan Uang Untuk Mengembangkan Diri

Kamu harap kamu tahu lebih awal bahwa anggaran untuk pengembangan diri sepatutnya lebih besar dibanding biaya nongkrong di cafe yang harga kopinya terlalu mahal itu. Ikut kelas menulis kreatif, ambil les merajut, bergabung di pelatihan pembuatan film pendek lebih layak jadi hal yang menghabiskan uangmu.
Gaya hidup ternyata tidak ditentukan oleh dimana kamu nongkrong, atau bersama siapa kamu menghabiskan waktu. Selama otak dan dirimu berkembang, gaya hidup yang asyik pasti akan mengikuti dengan sendirinya.


19. Lebih Baik Kamu Bokek Karena Membeli Pengalaman

Tas mahal, sepatu berbagai warna, koleksi jam tangan, tumpukan kemeja berbagai model, makanan enak di restoran yang sedang hits — semuanya menghabiskan uangmu. Sayangnya, mereka tidak akan memberimu apa-apa.
Ketika kamu semakin tua dan merasa kering pengalaman, barulah kamu tertampar. Selama ini kamu memanjakan dirimu dengan kenyamanan, tapi tidak pernah memanfaatkan kemampuan finansial yang kamu miliki untuk memberimu pengalaman.
Kamu akan berharap pernah membawa diri mendaki puncak-puncak tertinggi, melihat matahari muncul di Pegunungan Aso, merasakan lembabnya udara Florida di musim panas, kembali jadi anak kecil yang girang di wahana permainan Lotte World di Korea.
Seharusnya kamu menghabiskan uangmu untuk pengalaman yang akan kamu kenang sampai mati.


20. Kamu Punya Batas Waktu Untuk Berkumpul Dengan Orang-Orang Tercinta. Keluarga Dan Orang-Orang Tersayangmu Tak Akan Hidup Selamanya

Pelan tapi pasti, orang-orang yang kamu sayangi sepenuh hati akan diambil dari dunia. Saat itulah kamu mendapat pencerahan (sekaligus tamparan) betapa selama ini kamu menyia-nyiakan kesempatan.
Masih banyak yang ingin kamu berikan, terlalu banyak rencana yang ingin kalian jalankan: tapi kamu terlalu sibuk pada dunia luar. Jangankan menghabiskan akhir pekan, memberi kabar saja jarang kamu lakukan.
Penyesalan setelah ditinggalkan orang-orang tersayang akan memberimu kesadaran. Sepatutnya kamu lebih meluangkan waktu untuk mereka. Seharusnya, mereka tetap jadi prioritasmu sejak awal. Tidak nongkrong bersama teman sesekali tidak akan sesakit selamanya ditinggal pergi.


21. Semenyebalkan Apapun Mereka, Perkataan Orang Tua Itu Pasti Ada Benarnya

Coba deh, kamu tanya pada dirimu sendiri: “Seberapa sering aku melanggar perintah orang tua?”. Mulai dari yang remeh sampai hal serius, perkataan mereka kerap kita abaikan. Padahal kalau kamu mau jujur mengakui, semua yang mereka katakan pasti ada benarnya.
Biar bagaimanapun, mereka sudah hidup lebih lama. Pengalaman menghadapi berbagai permasalahan hidup tentu lebih banyak jika dibanding kamu. Tidak ada orang tua yang menginginkan hal buruk terjadi pada darah dagingnya sendiri.
Dan seharusnya, kamu tidak perlu terlalu keras kepala untuk mau mendengar saran dari mereka.


22. Perlakuan Orang Padamu Akan Ditentukan Oleh Standar Yang Kamu Tetapkan Sendiri

Banyaknya kekecewaan yang kamu alami akan mempengaruhi standar yang kamu tetapkan pada diri sendiri. Jika sebelumnya kamu tidak akan masuk ke hubungan yang membuatmu tidak berkembang, kini kamu melupakan janji yang sudah kamu buat sendiri.
Ini justru makin akan membuatmu tidak puas. Tidak ada lagi hal yang berjalan sesuai dengan harapan yang kamu idamkan. Semua baru mulai membaik setelah kamu kembali ke standar awalmu. Teguh memegang prinsip meski itu berarti tidak ada hal manis yang bisa kamu cicip.
Kamu tidak bisa berharap orang akan memperlakukanmu dengan baik jika kamu tidak punya standar tegas pada diri sendiri. Jika saja kamu sudah tahu hal ini sebelumnya, hidupmu pasti terasa lebih mudah.


23. Idealisme Adalah Kemewahan Terakhir yang Kamu Miliki Saat Kehilangan Semuanya

Ketika hidup tidak memberimu pilihan yang sesuai dengan idealismemu, kamu akan menerima apapun yang ditawarkan di hadapanmu. Dalam beberapa momen kamu hanya menjalani apa yang ada di depan matamu. Memendam idealismemu dalam-dalam.
Kamu lupa, bahwa hanya dengan idealisme lah kamu bisa bertahan menghadapi berbagai gempuran. Idealisme adalah jangkar yang akan menahan kapal hidupmu ketika ombak bergulung terlalu kuat. Idealisme adalah peta sahih petunjuk jalan pulang.
Ia akan memastikan bahwa kamu hanya tersesat sementara, bukan hilang arah untuk selamanya.


24. Pencapaian Selalu Ditentukan Oleh 2 Hal: Kesabaran dan Kerja Keras

Nasihat, “Udah, sabar aja dulu” tidak sepenuhnya tepat. Sabar tidak akan menyelesaikan semua masalah. Kamu perlu lebih dari sekedar sabar agar bisa mendapatkan hidup yang lebih baik. Satu yang bisa menjamin masa depanmu adalah kerja keras.
Kamu akan belajar bahwa tidak ada hal yang datang dengan mudah. Semuanya butuh perjuangan. Hidup tidak bekerja seperti badan amal yang membagikan barang gratis kepada mereka yang membutuhkan. Kalau mau kaya ya kamu harus kerja. Kalau mau pintar ya belajar. Mau dapat pasangan oke ya perbaiki diri.
Kalau diam aja dan sabar doang? Ya gak dapat apa-apa.


25. Kekuatan yang Tak Terbantahkan Didapat Dari Mengandalkan Tuhan

emua pengalaman hidup akan membuatmu sadar, kalau kamu hanya manusia yang punya keterbatasan. Tanpa kekuatan besar diluar dirimu, kamu bukanlah makhluk yang berdaya. Semakin dewasa kamu akan mengerti bahwa Tuhan-lah yang tidak pernah pergi dari sisi.
Kamu mulai melibatkan-Nya dalam setiap keputusan hidup yang kamu ambil. Memasrahkan pilihan pada tangan-Nya. Belajar meminta yang terbaik menurut-Nya, bukannya memaksakan keinginanmu untuk diwujudkan.
Belajar mengandalkan Tuhan ternyata jadi kekuatan luar biasa yang membuatmu mampu bertahan menghadapi apapun. Membuatmu tetap waras ditengah cobaan hidup yang makin berat. Jadi jaring pengaman yang mencegahmu luka-luka ketika harus jatuh dari ketinggian.

Itu tadi hal-hal yang seharusnya kamu tahu sejak lama, tapi baru kamu dapatkan setelah dewasa dan punya banyak pengalaman. Tidak ada yang perlu disesali, kamu hanya perlu menjalani hidupmu sebaik mungkin dengan memanfaatkan pengetahuan yang sudah kamu miliki.

#Sumber : http://www.hipwee.com/inspirasi/seandainya-kamu-tahu-hal-hal-ini-dari-dulu-hidupmu-pasti-jauh-lebih-baik/

Jeritan Hati Para Mahasiswa yang Merasa Kuliahnya Salah Jurusan


Idealnya, jurusan yang kita ambil saat kuliah itu sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki. Tapi, ada kalanya kita gak cukup beruntung untuk masuk ke jurusan yang memang cocok dengan kita. Ketidak tepatan itu bisa muncul karena dipaksa orang tua masuk jurusan tertentu, atau karena kita sendiri memang bingung mau melanjutkan ke mana selepas SMA.
Nah, sebelumnya Hipwee sudah sempat menyinggung tentang apa yang mesti kamu lakukan ketika salah jurusan. Sekarang, Hipwee akan mencoba menggali gimana rasanya dan apa aja suka dukanya kuliah di jurusan yang gak pas sama passion-mu.


1. Kamu sering gak paham sama apa yang kamu pelajari.

Mungkin kamu paham sama materi kuliahnya, ‘kan kamu gak bodoh-bodoh amat. Yang gak kamu pahami adalah apa faedah ilmunya buat kehidupanmu kelak.
Misalnya nih, kamu adalah mahasiswa akuntansi yang passion-nya nulis. Setiap disuruh bikin neraca atau belajar menghitung pajak, kamu gak ngerti apa manfaatnya itu untuk kehidupanmu kelak. Wong kamu juga pengennya nulis kok, ngapain coba repot belajar ngitung pajak?


2. Kerajinanmu kuliah ada terms and condition apply-nya. Cuma demi ketemu teman-temanmu atau dosen yang kece.

Kuliah cuma bisa kamu nikmati kalo salah satu dari syarat di bawah ini terpenuhi:
  • Dosennya cantik/ganteng,
  • Dosennya gak terlalu kece, tapi asik dan punya selera humor yang tinggi,
  • Ada sahabat seperjuanganmu di situ,
  • Ada teman sekelas cewek atau cowok yang sedap buat dipandang dari kejauhan, atau
  • Hari itu ada kuis atau presentasi.


3. Kalo syarat-syarat itu gak terpenuhi, mendingan kamu titip absen deh!

Kamu: “Bro, kuliah gak entar?”
Teman: “Kuliah, Bro.”
Kamu: “Gue agak males nih, Bro. Di kelas gak ada yang kece. TA-in gue yak!”
Nah, ini penyakitnya orang yang pengen bolos kuliah tapi tetap mau dianggap masuk: titip absen sama temannya. Sebenarnya hal ini gak baik sih, apalagi kalo ketahuan dosenmu. Bisa-bisa kena sanksi. Jadi, jangan ditiru ya!


4. Hal kedua yang paling membuatmu malas setelah datang ke kelas adalah: BELAJAR

Kamu: (Ngecek jadwal di kalender) “Oh, besok UTS makul blablabla.” (Lanjut main DOTA 2)


5. Tujuan utama kuliah: mengejar IPK lumayan dan ijazah

Buat kamu, IPK memang bukan penentu nasib. Tapi, malu dong sama diri sendiri kalo IPKnya nasakom (nasib satu koma – red). Yaaah, minimal 3 lah ya, biar tetap bisa bangga melihat transkrip nilai sendiri saat lulus nanti. Dan jangan lupa, ijazah juga penting banget, karena ini bisa membantu membuka banyak pintu kesempatan buatmu.


6. Bolos kuliah buat cari uang? Biasaaa.

Kalo udah gini, kamu lebih suka mengisi waktumu untuk menambah uang jajan dan pengalaman dibanding kuliah. Maka dari itu, kamu memilih untuk kerja paruh waktu atau ikutan kerja di event-event tertentu. Jadi, kalo misalnya jadwal kuliahnya bentrok sama jadwal jaga di event, terpaksa bolos dulu deh.
Yang jelas, dari situ kamu dapat upah buat nambah-nambah uang jajan dan pengalaman buat menghiasi CV-mu.


7. Lebih aktif di kegiatan non-akademik dibanding kegiatan akademik? Juga biasaaaa

Sama kayak di atas, kamu lebih tertarik sama kegiatan-kegiatan non-akademik kayak unit kegiatan mahasiswa, komunitas di luar kampus, seminar yang gak ada hubungannya sama jurusan, atau bahkan ikutan demo. Bagi kamu, ini adalah salah satu cara buat meningkatkan soft skill dan kepekaanmu yang berguna buat masa depanmu kelak.


8. Tugas-tugas selalu berusaha kamu kerjakan dengan seefisien mungkin.

Salah jurusan bukan berarti gak bertanggung jawab, ‘kan? Tugas-tugas kuliah yang kamu dapat tetap kamu kerjakan dengan serius. Tapi, tentu saja tetap harus efisien dan minimalis, soalnya kamu gak mau menyia-nyiakan waktumu yang berharga hanya untuk berkutat dengan tugas.
Dosen: “Besok kumpulkan paper ya, minimal 3000 kata”
Kamu: (dalam hati) Gimana caranya pokoknya MAKSIMAL cuma boleh nulis 3000 kata. Mendingan gue pake buat ngerjain pesenan kaos waktunya.
Apa yang minimal bagi dosen dan teman-temanmu, adalah batas maksimal untukmu.
Yang jelas, kamu memegang teguh kutipan berikut ini:
“I choose a lazy person to do a hard job. Because a lazy person will find an easy way to do it.”
Bill Gates


9. Karena gak memasang target tinggi buat kuliah, kamu juga gak mau repot-repot mengulang mata kuliah yang dapet C

Teman: (lihat KHS) “Mati gue, dapet C! Mesti ngulang!”
Kamu: (kalem)
Teman: “Lo kok tenang sih? Dapet apaan? A ya pasti?”
Kamu: “C-, ya udah sih ini juga udah syukur.”
Sebagai mahasiswa yang salah jurusan, tentunya ada mata kuliah tertentu yang sukar untuk kamu ikuti — untungnya sih gak semua. Buat mata kuliah yang kayak gini, kamu gak mau berharap banyak. Nilai C — meski sedikit membuatmu kecewa — setidaknya sudah memenuhi ekspektasimu yang memang gak dipasang tinggi-tinggi. Yang penting lulus dan gak perlu ngulang.


10. Setelah mendapat nilai yang sesuai ekspektasi, pelajaran yang kamu dapat segera kamu lupakan.

 Semua kenangan manis dan pahit tentang kuliah semester lalu yang memenuhi harddiskpikiranmu akhirnya bisa kamu hapus. Yang tersisa di benakmu kini hanyalah rasa lapang yang teduh.
#APASIH
Hehehe. Yah, intinya adalah setelah nilaimu semeseter lalu keluar, kamu gak mau lagi repot-repot mengingat ilmu yang sudah kamu pelajari sebelumnya. Biarkan semua berlalu bersama angin.


11. Bagimu, perpustakaan bukanlah tempat buat cari buku referensi mata kuliah.

Di perpustakaan, kamu punya tujuan lain yang lebih mulia daripada sekadar cari buku materi kuliah. Kamu memanfaatkan perpustakaan buat membaca biografi orang-orang sukses, riset dan mempelajari ilmu praktis lewat komputer perpus yang internetnya kencang, atau sekadar refreshing baca novel dan kumpulan cerpen.


12. Kamu lebih banyak menghabiskan waktu untuk hobi dibanding kuliah.

Jelas, dong! Pekerjaan yang bakal sangat kamu nikmati, ‘kan, pekerjaan yang berangkat dari hobimu. Dengan menekuni hobi, siapa tahu kamu bisa menemukan peluang bisnis dan menjadikannya lahan penghasilanmu kelak.


13. Saat datang waktunya ngerjain skripsi, kamu sama sekali gak ada gambaran mau ngambil judul apa.

Judul skripsi yang akan kamu ajukan itu harusnya sesuai dengan peminatanmu saat kuliah. Nah, kalo ternyata kamu gak minat sama apa-apa terus gimana dong? Yah, pastikan aja kamu membuat skripsi yang sederhana tapi aplikatif buat kehidupanmu kelak. Jangan lupa konsultasi sama dosen pembimbing dan minta restu orang tua, ya.


14. (Lagi-lagi) skripsi juga kamu garap seefisien mungkin.

Buat kamu, yang penting kamu paham sama isi skripsimu, gak dibantai sama dosen penguji, dan lulus sidang dengan nilai minimal B! Udah cukup, gak perlu aneh-aneh lagi!


15. Kalau ditanya apa yang berkesan di masa kuliahmu jawabanmu adalah….

Kalau mau jujur ya hampir nggak ada sih. Ilmunya gak sreg di hati, cara mengajar dosennya juga biasa-biasa aja, lingkungan pergaulannya tidak wow di matamu. Satu-satunya yang menyelamatkan adalah keberadaan dosen yang menarik dan teman-teman yang kece kesadaran bahwa kuliah itu tanggung jawab yang harus kamu selesaikan.


16. Tapi biar bagaimanapun, kamu sadar bahwa kamu termasuk orang yang beruntung karena masih bisa kuliah.

Meski salah jurusan, kamu tetap bersyukur kok bisa kuliah. Masih banyak banget orang-orang yang harus puas mengenyam pendidikan setingkat SMA dan gak melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Makanya, kamu gak mau menyia-nyiakan kesempatan dan tanggung jawab ini buat malas-malasan dan dapat nilai jelek.
Kamu paham, orang tuamu udah kerja keras untuk membiayai kuliahmu yang biayanya gak murah. Makanya, kamu juga gak mau mengecewakan mereka.


17. Kuliah udah membuka wawasanmu terhadap banyak hal dan membentuk pola pikirmu seperti sekarang.

Mengenyam pendidikan di perguruan tinggi berarti membuka kesempatan luas untuk bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan mengalami pengalaman baru yang belum kamu rasakan sebelumnya. Dari sana, wawasanmu tentang kehidupan di dunia nyata mulai terbuka dan terus berkembang. Kamu juga memiliki pola pikir yang seperti sekarang juga karena jasa dan pengaruh mereka semua.


18. Lagipula lewat kuliah di jurusan yang tidak sesuai minat, kamu justru bisa mendapatkan kehidupan yang lebih “kaya”.

Tidak disangka, pengalamanmu salah jurusan justru bisa membuatmu “sekaya” sekarang. Kalau nggak salah jurusan, mana mungkin kamu tergerak menekuni hobi yang kini jadi mata pencaharianmu?
Kalau kuliah di tempat yang sesuai minat, bisa jadi kamu nggak getol cari pengalaman kerja yang ternyata bermanfaat banget buat masa depan.
Kalau nggak pernah salah jurusan, barangkali sampai sekarang kamu nggak tahu arti dari kerja keras dan menunaikan tanggung jawab. Biar bagaimanapun kamu harus tetap bersyukur.


19. Kamu pun menganggap salah jurusan hanyalah salah satu tantangan dalam hidupmu.

Dan kamu harus berhasil melewatinya. MPC. Mbuh piye carane. Apapun jalan yang harus kamu tempuh untuk mengatasinya.
Salah jurusan? Siapa takut?! Udah kecemplung ini ‘kan? Kelarin aja!

Meski kuliah di jurusan yang tidak sesuai minat, bukan berarti jalan menuju impianmu tertutup dan kamu gak bisa berprestasi lho. Kamu masih bisa mencapai banyak hal dan bisa mengejar renjanamu dengan berbagai cara. Jadi, semangatlah!

#Sumber : http://www.hipwee.com/hiburan/jeritan-hati-para-mahasiswa-yang-merasa-kuliahnya-salah-jurusan/