1. Pengertian ILMU dan PENGETAHUAN
Menurut istilah, ilmu adalah pengetahuan yang sistematis atau ilmiah
. Perbedaan ilmu dan pengetahuan yaitu : Secara umum, Pengertian Ilmu merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, empiris, sistematis dan verifikatif. Sedangkan pengetahuan (knowledge ) merupakan kumpulan fakta yang meliputi bahan dasar dari suatu ilmu, sehingga pengetahuan belum bisa disebut sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan pengetahuan.
. Perbedaan ilmu dan pengetahuan yaitu : Secara umum, Pengertian Ilmu merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, empiris, sistematis dan verifikatif. Sedangkan pengetahuan (knowledge ) merupakan kumpulan fakta yang meliputi bahan dasar dari suatu ilmu, sehingga pengetahuan belum bisa disebut sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan pengetahuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode ilmiah tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan. Sedangkan dalam Wikipedia Indonesia, Pengertian Ilmu/ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menemukan, menyelidiki dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai bentuk kenyataan dalam alam manusia.
Beberapa ahli telah menuliskan Pengertian Ilmu, yaitu sebagai berikut :
1. Karl Pearson
Ilmu merupakan keterangan yang konsisten dan komprehensif tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
2. Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag
Ilmu merupakan umum, rasional, empiris dan sistematik serta serentak.
3. Afanasyef
Ilmu merupakan pengetahuan manusia yang meliputi masyarakat, pikiran dan alam. Selain itu, ilmu mencerminkan alam dan kategori, konsep-konsep dan hukum-hukum, dimana kebenaran dan ketetapannya diuji dengan pengalaman yang praktis.
4. Ashely Montagu
Ilmu merupakan pengetahuan disusun dalam satu sistem yang berasal dari studi, pengamatan dan percobaan untuk menentukan dasar prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
5. John G. Kemeny
Ilmu merupakan semua pengetahuan yang dikumpulkan dengan menggunakan metode ilmiah. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan produk atau hasil dari sebuah proses yang dibuat dengan menggunakan metode ilmiah sebagai suatu prosedur/cara.
6. The Liang Gie
Ilmu merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yang bersifat rasional dan kognitif dengan metode berupa prosedur dan langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala alam, masyarakat, atau keorangan guna mencapai kebenaran. memperoleh pemahaman dan memberikan penjelasan.
7. Shapere
Pengertian Ilmu mencakup adanya rasionalitas, generalisasi dan sistematisasi.
8. Schulz
Pengertian Ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial.
2. Ilmu Bersifat Teoritis sedangkan Pengetahuan Bersifat Aplikatif
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Pengetahuan merupakan berupa wujud nyata aplikasi/terapan konkret.
3. Ilmu dan Penelitian
- Menurut Almack (1930) hubungan antara ilmu dan penelitian adalah seperti hasil dan proses.
- Menurut Whitney (1960) penelitian dan ilmu merupakan proses dan hasilnya adalah kebenaran.
Kesamaan antara penelitian dan ilmu, yakni keduanya berusaha mengungkapkan kebenaran ilmiah.
4. Metodologi Ilmu
a. Ontologi (apa ?)
metode ini menanyakan definisi, deskripsi, maupun detail kejelasan suatu objek, biasanya menggunakan kata tanya apa ( what ).
b. Epistemologi ( proses )
menanyakan proses yang terjadi, bagaimana kronologi suatu kejadian. Menggunakan kata tanya bagaimana ( how ) dan kenapa ( why ).
c. Asiologi (tujuan ) -----> untuk apa ?
untuk mengetahui arah atau tujuan yang ingin dicapai dari suatu proses.
Pengetahuan dan Panca Indra
Untuk mengetahui suatu pengetahuan langsung dapat diketahui oleh panca indra manusia tanpa harus mendefinisikan metodologi secara beruntun, langsung dapat diketahui apa yang ada di sekitarnya. Misalnya menunjuk meja dan kursi, tanpa harus mendefinisikan terlebih dahulu apa itu meja dan kursi, terbuat dari apa, bagaimana proses pembuatannya, dan sebagainya maka kita langsung mengetahui kalau benda tersebut meja dan kursi.
5. Ilmu itu Dinamis, Pengetahuan itu Statis
Selalu ada perkembangan dan perubahan seiring berjalannya waktu karena manusia itu berubah dan memiliki masalah. Metode ilmiah yang menghubungkan antara ilmu yang baru dengan ilmu yang lama.
Pengetahuan bersifat statis karena sudah disepakati secara umum sesuatu ya itu namanya, misalkan pengetahuan tentang meja, sampai kapan pun benda yang dinamakan meja akan tetap bernama meja meski banyak variasi bentuk dari meja itu sendiri.
6. Ilmu Bersifat Abstrak, Pengetahuan Bersifat Konkret
Ilmu menunjuk kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang terlepas dari objek tertentu. Dalam hal ini tesa akan memunculkan adanya hipotesa, sintesa, maupun antitesa. Pengetahuan tentang sesuatu berupa wujud nyata yang konkret dari objeknya.
Tesa adalah suatu persoalan tertentu atau problem, hipotesis adalah dugaan/pernyataan sementara yang diungkapkan secara deklaratif atau yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan, sedang antitesa adalah suatu reaksi atau tanggapan ataupun komentar kritis terhadap tesa (argumen dari tesa) tersebut, apabila kedua elemen tersebut saling dihadapkan maka akan muncul sintesa, yaitu kesimpulan. Metode ini bertujuan untuk mengembangkan proses berpikir yang dinamis, dan memecahkan persoalan yang muncul karena adanya argumen yang saling berkontradiksi atau berhadapan sehingga dicapai kesepakatan yang bersifat rasional.
7. BAHASA
Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli
- Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3)Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
- Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
- Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.
Dari pengertian bahasa tersebut, hal ini menonjolkan beberapa segi sebagai berikut:
- Bahasa adalah sistem. Maksudnya bahasa itu tunduk kepada kaidah-kaidah tertentu baik fonetik, fonemik, dan gramatik. Dengan kata lain bahasa itu tidak bebas tetapi terikat kepada kaidah-kaidah tertentu.
- Sistem bahasa itu sukarela (arbitary). Sistem berlaku secara umum, dan bahasa merupakan peraturan yang mendasar. Sebagai contoh: ada beberapa bahasa yang memulai kalimat dengan kata benda seperti Bahasa Inggris, dan ada bahasa yang mengawali kalimatnya dengan kata kerja. Dan seseorang tidak dapat menolak aturan-aturan tersebut baik yang pertama maupun yang kedua. Jadi tidak tunduk kepada satu dialek tertentu.
- Bahasa itu pada dasarnya adalah bunyi, dan manusia sudah menggunakan bahasa lisan sebelum bahasa lisan seperti halnya anak belajar berbicara sebelum belajar menulis. Di dunia banyak orang yang bisa berbahasa lisan, tetapi tidak dapat menuliskannya. Jadi bahasa itu pada dasarnya adalah bahasa lisan (berbicara), adapun menulis adalah bentuk bahasa kedua. Dengan kata lain bahasa itu adalah ucapan dan tulisan itu merupakan lambang bahasa.
- Bahasa itu simbol. Bahasa itu merupakan simbol-simbol tertentu. Misalnya kata ”rumah” menggambarkan hakikat sebuah rumah. Jadi bahasa itu adalah lambang-lambang tertentu. Pendengar atau pembaca meletakkan simbol-simbol atau lambang-lambang tersebut secara proporsional.
Fungsi bahasa secara umum :
1. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.
2. Bahasa sebagai alat komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. . Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.
3. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati. Dalam mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha mempelajari bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Jangan sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.
4. Bahasa sebagai alat kontrol sosial
Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran, buku-buku instruksi, ceramah agama (dakwah), orasi ilmiah atau politik adalah contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Selain itu, kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio, iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
#Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar